PELETAKAN BATU PERTAMA JEMBATAN OLEH Dr. KURTUBI
Pembangunan jembatan di pondok pesantren nurul hakim sudah dimulai. Kegita ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan jembatan yang dilakukan oleh Bapak Dr. Kurtubi anggota komisi 7 DPR RI. Pada hari Sabtu 18 Mei 2019. Acara dihadiri oleh segenap pengurus Yayasan Nurul Hakim Lombok, para asatiz, dan santri Nurul Hakim.
Pembangunan jembatan ini dihajatkan untuk menghubungkan pondok pesantren sebelah utara dan selatan. Di sebelah selatan akan dilakukan pembangunan untuk asrama tahfizul qur’an agar mereka bisa lebih konsentrasi di satu tempat, tidak berbaur dengan santri reguler lainnya.
Hajat pembangunan jembatan sudah diniatkan sejak sebelum al-Magfurullaah TGH. Shafwan Hakim masih hidup. Namun terkendala biaya yang besar, masih belum bisa terwujud. Berbagai cara telah dipikirkan untuk pembangunan. Akhirnya melalui Dr. Kurtubi, pertamina menggelontorkan CSR mereka untuk pembangunan jembatan ini. Waktunya tidak singkat, hampir satu tahun lalu sudah direncanakan, namun baru hari ini bisa terlaksana dan dilakukan peletakan batu pertama.
Dalam sambutannya Dr. Kurtubi menjelasakan bahwa Nusa Tenggara Barat masih belum banyak tersentuh bantuan dari pusat. Terutama CSR dari BUMN. Sehingga pembangunan masih lambat dan belum dapat dirasakan oleh masyarakat NTB. Beliau terus menyuarakan pembangunan NTB. Ke depan dalam jangkan waktu panjang, NTB akan direncakan pembangunan pelabuhan minyak di daerah kabupaten Lombok Utara.
Begitu juga dari pihak Yayasan Nurul Hakim Lombok Bapak TGH. Muharrar Mahfuz dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Karena cita-cita al-Magfurullah untuk membangun akses jalan penghubung bisa terwujud. Tentu, dengan adanya jembatan ini, maka akses santri di pondok bagian selatan maupun utara lebih mudah dan efisien. Ucapan terima kasih juga kepada BUMN pertamina yang sudah menyetujui proposal pembangunan jembatan sebagai bentuk CSR badan usaha milik negara meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat di daerah. Mudah-mudahan lebih banyak lagi BUMN yang turun ke daerah-daerah terpencil seperti NTB untuk menyalurkan CSR mereka.